Komisi VII DPR Soroti Harga Semen Aceh Lebih Mahal dari Medan

Kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 ke PT Solusi Bangun Andalas, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat (24/10)

Sorotmata, Aceh Besar – Komisi VII DPR RI mempertanyakan perbedaan harga jual semen produksi PT Solusi Bangun Andalas (SBA) di Aceh yang lebih mahal dibandingkan dengan harga di Medan, Sumatera Utara, meski pabriknya berlokasi di Aceh Besar.

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyampaikan hal itu saat kunjungan kerja masa reses ke Pabrik PT Solusi Bangun Andalas, Jumat (24/10). Ia menilai perbedaan harga tersebut tidak wajar karena Aceh merupakan daerah produksi utama.

“Kami menemukan bahwa harga semen yang diproduksi di Aceh justru dijual lebih mahal di sini, sementara di Medan harganya lebih murah. Ini harus menjadi perhatian,” kata Saleh.

Berdasarkan data Komisi VII, harga semen SBA di tingkat distributor di Aceh mencapai Rp64 ribu per sak dan eceran Rp66 ribu per sak, sedangkan di Medan hanya Rp62 ribu per sak termasuk ongkos angkut.

“Seharusnya, karena bahan baku tersedia di Aceh dan tidak ada biaya angkut tambahan, harga di daerah produksi lebih murah. Kami minta ini segera dikaji dan disesuaikan oleh SBA dan perusahaan induknya, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI),” ujarnya.

Saleh juga menekankan agar pemerintah pusat dan daerah segera duduk bersama untuk mencari solusi terbaik terkait harga jual semen di Aceh. “Kami akan terus memantau dan membahas ini agar ada penyesuaian harga yang lebih adil bagi masyarakat Aceh,” tambahnya.

Selain menyoroti harga, Komisi VII juga meminta SBA mengoptimalkan kapasitas produksinya yang baru mencapai 1,2 juta ton dari total kapasitas 1,8 juta ton per tahun. Pihaknya juga mendorong perusahaan memanfaatkan pembangkit listrik internal yang belum beroperasi agar efisiensi biaya dapat tercapai.

“Peningkatan produksi akan memberikan dampak positif bagi perusahaan dan masyarakat. Namun kami juga minta agar lebih banyak tenaga kerja lokal dilibatkan,” kata Saleh.

Bupati Aceh Besar, Muharram Idris, menyambut baik langkah DPR tersebut dan mengakui bahwa persoalan harga semen di Aceh telah lama menjadi keluhan masyarakat. “Kami berharap kehadiran Komisi VII dapat membawa solusi konkret agar harga semen di Aceh bisa lebih kompetitif,” ucapnya.

Sementara itu, Plt Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia, Asruddin, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti seluruh masukan dari Komisi VII DPR RI dan melakukan evaluasi harga.

Kunjungan kerja ini diikuti oleh sejumlah anggota Komisi VII DPR RI, di antaranya Chusnunia Chalim, Evita Nursanty, Lamhot Sinaga, Tifatul Sembiring, dan Novita Hardini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *