Pemkab Aceh Jaya Tetapkan Status Siaga Bencana

Sorotmata – Calang, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya resmi menetapkan status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang menyusul meluasnya dampak banjir yang menggenangi sejumlah kecamatan di daerah itu.

Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Bupati Aceh Jaya Nomor 300.2/301/2025 tertanggal 26 November 2025.

Penetapan dilakukan setelah hujan berintensitas ringan hingga lebat mengguyur wilayah Aceh Jaya dan kawasan hulu Sungai Krueng Teunom di Kabupaten Pidie, yang mengakibatkan luapan sungai dan merendam permukiman warga.

Menurut laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBK Aceh Jaya, banjir mulai terjadi pada Rabu (26/11/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

Di Kecamatan Teunom, wilayah terdampak mencakup Pasi Geulima (107 KK), Pasi Timon (63 KK), Blang Baro (167 KK), Rambong Payong (30 KK), Tanoh Anou (6 KK), dan Gampong Baro (25 KK).

Adapun di Kecamatan Pasie Raya, banjir melanda Pulo Tinggi (115 KK), Pasi Teubee (55 KK), Tuwi Kareung (22 KK), Tuwi Peuriya (28 KK), dan Timpleung (41 KK).

Luapan Sungai Krueng Teunom menyebabkan genangan meluas di permukiman dan mengganggu akses transportasi warga.

Plt. Sekretaris Daerah Aceh Jaya, Juanda, S.Pd.I., M.Pd., yang meninjau langsung lokasi banjir bersama Kalak BPBK dan unsur Forkopimcam, menyatakan pemerintah daerah mengerahkan seluruh sumber daya untuk percepatan penanganan.

“Kami melihat langsung kondisi di lapangan bersama BPBK dan Forkopimcam. Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Seluruh perangkat daerah diminta siaga dan mempercepat langkah penanganan darurat,” ujar Juanda.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBK Aceh Jaya, A.G. Suhadi, mengatakan pihaknya bergerak cepat setelah menerima laporan kejadian.

“Begitu menerima laporan, kami langsung menurunkan Tim Reaksi Cepat untuk peninjauan lokasi, pendataan awal, dan asesmen cepat. Dapur umum lapangan juga telah dibuka untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak,” kata Suhadi.

BPBK Aceh Jaya bersama TNI-Polri berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, aparatur gampong, BPBA Aceh hingga BNPB untuk penanganan darurat. Suhadi menyebut kondisi air mulai berangsur surut.

“Cuaca relatif berawan dan debit air perlahan menurun. Sejumlah akses yang sebelumnya terendam kini sudah bisa dilalui kembali,” ujarnya.

Akses jalan yang kembali normal antara lain Jalan Teunom–Pasie Raya di kawasan Pulo Tinggi, serta Jalan Lintas Banda Aceh–Meulaboh di Desa Gampong Baro, Kecamatan Teunom.

Petugas gabungan dari BPBK, TNI-Polri, pemerintah kecamatan, aparatur gampong, dan unsur terkait lainnya masih bersiaga di lokasi terdampak untuk mengantisipasi potensi kondisi susulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *